Sabtu, 04 Agustus 2012

Shibuya

Sangat panjang akhirnya aku bisa kembali ke sini
Shibuya, Tokyo
Bermacam orang berjalan ke masing-masing tujuan
Anak mda bergandengan tangan, sedang tanganku tak bergandengan
Yang tua memandang patung Hachiko
Mungkin mengenang masa muda yang tak kembali
Sedang masa mudaku ada disini dan kini
Di sudut yang lain sedang berkumpul menimbun asap
Di sudut lain tertawa bahagia
Di sudut lain menanti
Di satu sudut lain ada kakek tua yang tak jelas entah dari mana, siapa, dan apa yang dicarinya
Shibuya, Tokyo
Aku tidak pernah menyangka saat kembali ternyata bukan lama untuk dinanti
Walau yang dinanti mungkin tak datang juga
Tapi paling tidak aku tidak menanti terlalu lama untuk kembali


Kenangan

Kurasa aku pernah merasakan kasih sayang yang sama dengan anak kecil yang ada di depanku ini
Aku tak ingat tapi mungkin bapak pernah membelikan es krim coklat untukku
dan mama menyiapkan makan pagiku yang selalu enak
Sudah sangat lama mungkin, tapi setiap kali kulihat mereka
Ijinkan aku sedikit kembali mengenang
dan berpikir
Berapa detik waktu yang telah terlewati sejak masa seperti itu berakhir?
Akan seperti anak-anak kecil itu jika mereka sudah bisa berjalan sendiri nanti?
Akan seperti apa aku jika di sebelahku ada bayi mungil meminta makan?

Japanese smile

I smell the same smell as one year ago
Japanese smile
Japanese smell
through my nose
in my eyes
Finding the Japanese smell and see them smile
now I come back

from Sengakuji

With the sound of train I walk
I'm here in Sengakuji
This day is for the sound of Japanese train that I loved
The sound of Japanese train always makes me feel blue
Either happy
The song of Japanese train that I always miss
and the smell of you
seems so long ago
and now I come back


Terima kasih

Terima kasih untuk kenangan yang tak seberapa
Kenangan ini terlalu berharga untuk kukenang
Tapi betapa pun aku tak ingin melupakannya
Hawa sejuk musim panas Sapporo
Dan aku akan segera terbang kembali menuju musim panas yang sebenarnya
Untuk kemudian kembali ke kehidupan nyata


Odori

Aku berada di taman bersama para orang tua
Entah apa yang mereka cari di jalan besar ini
Apakah mereka mencari kenangan masa lalu
Mengenang istri dan suami yang telah tiada dimakan api masa lalu
Mengenang anak yang pergi jauh ke kota dan tak pernah kembali
Mengenang cucu yang tak juga kunjung datang
Ataukah mereka mencari masa depan yang kedua
Berharap akan datang yang ditunggu, berharap akan terkabul yang diinginkan
Apa sebenarnya?


Jumat, 03 Agustus 2012

Tada miru dake

Terkadang aku menyadari bahwa ada yang seharusnya tidak menjadi hakku disini
Jepang ternyata sebuah tempat yang tidak seharusnya kumiliki
Dia hanya boleh kulihat dari kejauhan
Setelah itu aku harus pergi
Perkara aku akan kembali lagi itu masalahku dengan tahun depan
Tada miru dake..

Desa kota

Mungkin inilah Jepang yang sebenarnya
Jepang yang utuh, tanpa fragmen-fragmen pelangi palsu seperti jutaan gedung tinggi di Ginza atau Roppongi
Inilah hawa dingin Sapporo yang benar ada
Aku berada di suatu desa di mana segalanya tampak satu dan nyata
Aku merasakan hawa dingin dan tawa yang sebenarnya tak inginkan kuakhiri
Tapi Jepang yang sebenarnya, yang utuh dan satu, tak boleh tak kuakhiri
Agar utuhnya biar tetap
Dia harus kuakhiri
Dan kembali lagi nanti


a Walk in Hokkaido University

Bersama derap sepeda kakek nenek
Di tengah tawa riang anak-anak
Aku merasakan bahagia yang hampir berakhir
Sebenarnya tidak ingin semua berakhir secepat ini
Aku berjalan melewati patung Dr. Clark
Boys, be ambitious, katanya..
Aku pun mencatat katanya dalam hati, akan menjadi ambisius sepertinya
Melewati kolam Ohno
Merasakan sejuk dan tenangnya kolam Ohno
Tak ingin berakhir
Ijinkan


Waiting

Waiting for the sun is waiting for you
Sun and flight to Japan shines bright
I reach to you
Through the sun and wind
also the sky
to make sure that you'll never leave me
to declare that you and me are always there
Please be with me..


Ibu Jakarta

Bersamamu, Jakarta
Bersama patung Jenderal Sudirman yang tegap gagah sendiri
Di tengah laju kendaraan mewah dan gedung-gedung yang mencakar tubuh sang jenderal
Setiap orang adalah anak bagi ibunya masing-masing
Inilah Jakartamu, ibumu
Jakarta adalah ibu bagi semua orang
Jakarta adalah ibu yang punya terlalu banyak anak
Saking banyaknya
Jakarta lupa memperhatikan anaknya
Sedang jika mematikan satu satu anak tidak mungkin
Ibu baru, mungkinkah?

Dome

Sehingga aku masih merasakan aromanya
Jejak rerumputan yang 10 tahun lalu
Ternyata bahagia adalah sebahagia ini
10 tahun bukan lama ternyata
10 tahun hanya persoalan seberapa aku tahan menunggu
Dan aku masih bertahan hingga kini ternyata
Kupikir aku mungkin bisa bertahan hingga 15, 20 tahun lagi
Tunggulah aku kembali


Memohon untuk Sapporo

Siapa yang menyangka bahwa aku disini
Aku sendiri pun tidak
Mimpi mungkin iya
Dan sebentar lagi harus kutinggalkan hawa sejuk Republik Sapporo yang menenangkan
Kembali ke dunia nyata mungkin sambil menengadah
Memohon yang ketiga, keempat, dan ke berkali-kalinya


Hokkaido

Perkara mengirim hijau dedaunan
Aku melangkah hingga lelah kaki
Sedang kulihat kakek berlari tanpa lelah di siang hari
Perkara memandang sengat matahari musim panas
Sedang kulihat laki-laki muda bertahan dengan sepedanya
Matahari musim panas yang berangin di Sapporo
Bersepeda dan berolahraga
Musim panasku..


a night in Haneda

While waiting for the next journey..
I feel the warmest feeling..
The warmest feeling thant can't touch my heart..
'Cause my heart is locked by my own feeling..
not by the warmest feeling that Japanese served to me..