Jumat, 19 Juli 2013

Malam

Aku menemui dia yang datang kembali padaku malam itu
Dia berbaring di sebelah tubuhku
Dia membawa sekotak tisu besar
Lalu dia menghadap wajahku dan mulai menghapus air mataku yang katanya mengalir dari sudut mata membasahi pipi
Aku ingat kotak tisu besar yang dibawanya
Juga lembaran kertas tisu yang terus dicabutnya untuk menghapus air mataku yang katanya mengalir dari sudut mata membasahi pipi
Katany jumlah air mataku banyak dan tak terbendung
Terus mengalir sebutir lalu sebutir lagi dari sudut mata membasahi pipi
Sekotak tisu besarnya pun tak cukup
Tapi anehnya aku tak ingat kembali pernah mengeluarkan air mata di hari itu
Kurasa semua sudah kering di banyak hari-hari sebelumnya
Katanya air mata itu beku
Baru cair setelah lama beku menunggu dia kembali
Lalu dia selesai menghapus air mataku yang katanya mengalir dari sudut mata membasahi pipi
Lalu dia memberiku sebuah puisi yang ditulis di lembar kertas putih
Aku tak tingat puisinya
Yang pasti lebih bagus dari puisi ini
Aku hanya melihat tulisan tangan yang bukan biasanya
Aku menoleh memastikan dia yang memberiku sebuah puisi yang ditulis di lembar kertas putih
Benar dia yang tadi menghapus air mataku yang katanya mengalir dari sudut mata membasahi pipi
Benar dia yang kedatangannya kutunggu 4 tahun lalu
Benar dia yang kepergiannya kubiarkan 6 tahun lalu
Benar dia yang selalu tenang dan berambut hitam
Benar dia yang selalu melukis dan menulis
Lalu dia bangkit dan pergi
Lalu aku bangkit dan bangun dari mimpi
Lalu semua tak selesai dan menunggu
Selamat pagi, dan kekasihku mencium tepat di sudut mata, kemudian pipi



:) untuk mas K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar