Senin, 08 September 2014

Selamat Malam, Senja

Sudah kulihat langit senja di sebelah barat
Warnanya jingga
Selamat datang senja musim gugur yang datang lebih awal
Aku selalu suka senja dalam satu hari
Senja selalu mengingatkan aku pada sebuah antara
Antara siang dan malam ada senja
Antara pertemuan dan perpisahan ada pesta
Senja seperti pesta sebelum berpisah
Duduklah di pinggir pantai dan lihatlah senja
Megah seperti pesta, setelah senja pergi kemudian kudapati kosong
Di pesta ketika senja aku bebas duduk dan minum es kelapa
Kadang bicara dengan orang tercinta
Senja juga selalu mengingatkan aku pada Sukab*
Ingin sekali suatu saat datang kembali Sukab yang selalu menghadiahkan senja dalam kartu pos untukku
Aku diperlakukannya seperti Alina
Senja mengingatkan aku juga pada keengganan untuk berpisah dengan orang terkasih
Ini bagian terberat yang harus kupahami tentang senja
Bersama senja aku berharap dapat mengukur waktu yang makin berjarak
Dengan terus berharap pada terang matahari, tapi matahari tetap tenggelam di barat
Harus berpisah
Tak apa, besok bertemu lagi, katanya suatu ketika, sambil menyelipkan kartu pos bergambar senja di tasku
Kekasihku pergi, hanya bayangannya tinggal bersama senja
Sekilas kulirik senja yang kini ada dalam tasku
Akan kupajang dalam kamar segera, dengan senja lain yang selama ini selalu dihadiahkannya padaku
Selamat malam, Senja... Selamat malam, orang terkasih
Tapi besok orang terkasih tak datang lagi, hanya senja datang sendiri

Tokyo, 8 September 2014 18:38
senja musim gugur yang datang lebih awal
*Sukab dalam Sepotong Senja Untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar